bisnis-manufaktur-di-indonesia
Advertisements

Bisnis manufaktur di indonesia ternyata tidak pernah mundur, sebaliknya malah terus menunjukkan produktivitas yang cukup besar. Kebutuhan manufaktur sendiri selalu meningkat setiap waktu, hal ini membuat para pengusaha di bidang ini, terus tumbuh baik di pasar domestik maupun ekspor.

Meski kondisi perekonomian tanah air, bahkan dunia sedang melambat karena Covid-19, dunia manufaktur tetap bertahan. Hal tersebut bisa dilihat dari angka yang dikeluarkan oleh Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang menembus hingga 54,6 pada April 2021 ini.

Nah, seberapa besar peningkatan industri manufaktur ini dan apa yang menyebabkannya?

Peningkatan Produktivitas Industri Manufaktur

Dikatakan sebelumnya bahwa pada April tahun ini, industri manufaktur di Indonesia mendapatkan nilai paling tinggi dalam hal PMI. Level yang didapatkan sebesar 54,6 yang tercatat posisi paling tinggi dalam satu dekade.

Posisi ini juga sebenarnya lebih besar dari bulan sebelumnya, yaitu pada angka 53,2 yang juga tercatat sebelumnya sebagai level paling tinggi. Padahal setahun sebelumnya, dunia manufaktur sempat jatuh di angka paling rendah, yaitu sebesar 27,5 saja.

PMI sendiri merupakan sebuah indikator ekonomi yang menunjukkan bahwa kondisi ekonomi pada dunia manufaktur sehat atau tidak. Semakin tinggi angkanya, maka menunjukkan kondisi yang semakin baik.

Kondisi yang sehat pada sebuah bisnis ini bisa dilihat dari produktivitasnya, penjualannya, hingga ekspansi bisnis. Bahkan, bisnis ini dikatakan mampu ekspansi tidak hanya di domestik saja, melainkan juga di pasar ekspor.

Adanya kemampuan ekspansi yang semakin tinggi ini juga menunjukkan adanya kepercayaan dari dunia bisnis terhadap manufaktur Indonesia. Selain itu, adanya kebijakan pemerintah juga menjadi salah satu penyebab kondisi manufaktur yang semakin baik ini.

Penyebab Peningkatan Industri Manufaktur

Peningkatan industri manufaktur ini disebabkan oleh berbagai macam hal. Mulai dari kepercayaan terhadap dunia manufaktur Indonesia, juga kebijakan pemerintah terhadap dunia bisnis.

Advertisements

Kepercayaan terhadap dunia manufaktur ini tidak lepas dari bagaimana perusahaan manufaktur tanah air memberikan kualitas produk yang sangat baik. Seperti halnya ketepatan waktu, kualitas bahan, dan tentunya juga pelayanan yang semakin baik.

Tidak hanya di dalam negeri saja, perusahaan manufaktur Indonesia juga mampu berekspansi ke luar negeri. Dimana ada beberapa negara yang telah bekerjasama dan mengambil produk-produk yang berkualitas dari dalam negeri.

Penyebab kedua berupa adanya kebijakan pemerintah. Tidak lain hal ini terjadi karena adanya penerbitan Undang-Undang Cipta Kerja yang sempat menjadi kontroversial. Ternyata UU ini malah mampu memberikan kondisi yang stabil dalam lingkup dunia usaha di Indonesia.

Adanya kepastian hukum yang melindungi pelaku usaha membuat perusahaan manufaktur bisa terus bertahan. Bahkan lebih dari itu, ada peningkatan produktivitas yang sangat signifikan.

Dalam UU tersebut pemerintah juga memberikan langkah yang sangat strategis dalam pemberian izin. Ditambah lagi dengan adanya stimulus insentif yang membuat para pengusaha manufaktur berlomba-lomba untuk memberikan kualitas terbaiknya.

Adanya UU ini ternyata tidak hanya menjadi berita baik bagi perusahaan manufaktur saja. Industri nonmigas juga mengalami lonjakan yang sangat luar biasa. Di April ini, industri nonmigas mampu naik sebesar 61,3 persen dari dua bulan sebelumnya.

Itulah kondisi bisnis manufaktur di Indonesia yang semakin meningkat. Hal itu ditunjukkan dari angka PMI yang begitu tinggi, bahkan tertinggi dari satu dekade sebelumnya. Penyebabnya tidak hanya dari dunia manufaktur sendiri, pemerintah juga memiliki andil yang sangat besar dari adanya peningkatan produktivitas dunia manufaktur ini.

Baca Juga: Akankah Ekonomi AS Memanas Setelah Pandemi?

Advertisements